December 13th, 2013
Sumenep – Adiqurrahman, 9 tahun, siswa Sekolah
Dasar Negeri Beragung III, Kecamatan Guluk-guluk, Kabupaten Sumenep,
pingsan akibat tertimpa salah satu plafon sekolahnya yang ambruk, Kamis,
14 November 2013. Hafid, pengawas di sekolah itu, menuturkan, musibah
yang menimpa Adiq berawal saat korban bersama teman-temannya sedang
bermain di teras sekolah.
Tiba-tiba, atap teras sekolah yang kondisinya memang sudah lapuk itu runtuh dan sebagian tepat mengenai kepala korban. “Dia langsung pingsan,” katanya.
Tiba-tiba, atap teras sekolah yang kondisinya memang sudah lapuk itu runtuh dan sebagian tepat mengenai kepala korban. “Dia langsung pingsan,” katanya.
Adiq sempat tidak sadarkan diri selama dua jam. Korban baru siuman
setelah disiram air. Setelah itu, korban dilarikan ke puskesmas agar
mendapat pertolongan tenaga medis. “Sekarang kondisi korban sudah
stabil.”
Hafid mengungkapkan, kondisi bangunan SDN III Beragung memang rusak
parah. Selain usia bangunan sudah tua, sekolah itu tidak pernah mendapat
bantuan rehabilitasi gedung. Bahkan, agar proses belajar-mengajar tetap
berlangsung, ruang kelas yang rusak terpaksa disangga dengan bambu agar
tidak roboh. “Sudah sering kami ajukan proposal rehab, tapi tidak
disetujui.”
Hingga berita ini ditulis, belum ada tanggapan dari Dinas Pendidikan
Sumenep. Kepala Disdik Sumenep, Ahmat Sadik, belum berhasil dimintai
konfirmasi.
Sumber : tempo.co
0 komentar:
Ungkapkan Saran Anda
Tell us what you're thinking... !