Jakarta – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh
mengatakan, bahasa Indonesia berpotensi menjadi bahasa internasional.
Dia memperkirakan bahasa terbesar keempat di dunia itu akan menambah
jumlah penuturnya. “Saya ingin bahasa Indonesia tak hanya menjadi bahasa
lokal, tapi juga bahasa internasional,” ujarnya ketika membuka Kongres
Bahasa Indonesia ke-10 di Hotel Grand Sahid Jakarta, Senin, 28 Oktober
2013.
Nuh mengatakan, studi Global McKinsey Institute memprediksi Indonesia bakal masuk dalam jajaran tujuh besar ekonomi dunia pada 2030. Karena itu, dia melanjutkan, perbaikan ekonomi ini harus didukung peran sosial dan budaya terutama faktor bahasa. Bahasa Indonesia, menurut dia, wajib membaur dengan bahasa asing lainnya. “Salah satunya melalui bahasa,” katanya.
Kongres Bahasa Indonesia dihadiri 1.168 peserta. Pada kesempatan itu, Nuh sempat menanyakan kesanggupan peserta Kongres untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional. Pertanyaan itu disambut gemuruh teriakan peserta yang menyatakan kesanggupan sambil bertepuk tangan.
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Indonesia Mahsun MS menguraikan, 1.168 orang peserta dari dalam dan luar negeri hadir dalam Kongres ini. “Sebanyak 700 di antaranya melamar untuk ikut,” kata dia.
Kongres Bahasa Indonesia digelar pertama kali pada tahun 1938. Sempat vakum selama beberapa tahun, Kongres ini kemudian rutin digelar setiap lima tahun sekali.
Sumber: Kemendiknas RI
Nuh mengatakan, studi Global McKinsey Institute memprediksi Indonesia bakal masuk dalam jajaran tujuh besar ekonomi dunia pada 2030. Karena itu, dia melanjutkan, perbaikan ekonomi ini harus didukung peran sosial dan budaya terutama faktor bahasa. Bahasa Indonesia, menurut dia, wajib membaur dengan bahasa asing lainnya. “Salah satunya melalui bahasa,” katanya.
Kongres Bahasa Indonesia dihadiri 1.168 peserta. Pada kesempatan itu, Nuh sempat menanyakan kesanggupan peserta Kongres untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional. Pertanyaan itu disambut gemuruh teriakan peserta yang menyatakan kesanggupan sambil bertepuk tangan.
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Indonesia Mahsun MS menguraikan, 1.168 orang peserta dari dalam dan luar negeri hadir dalam Kongres ini. “Sebanyak 700 di antaranya melamar untuk ikut,” kata dia.
Kongres Bahasa Indonesia digelar pertama kali pada tahun 1938. Sempat vakum selama beberapa tahun, Kongres ini kemudian rutin digelar setiap lima tahun sekali.
Sumber: Kemendiknas RI
0 komentar:
Ungkapkan Saran Anda
Tell us what you're thinking... !